Jurnal 5



Jenis-jenis permasalahan pada hardisk dan cara menanggulanginya

- Harddisk terformat
  Ini adalah salah satu masalah yang paling menyebalkan. bagaimana tidak data-data penting yang telah dikumpulkan tiba-tiba hilang begitu saja, karena kita salah lihat yang pertama mau dormat FD tiba-tiba malah HDD kita yang keformat. Cara menanggulangi masalah ini adalah dengan cara mengembalikan data dengan menggunakan program-program pengembali data hdd yang terformat sebut saja Ontrack Easy recovery dan dapat didownload di : Ontrack Easy recovery

- Data diharddisk terkena virus
   Salah satu penyebabnya adalah sembarang mencolok fd ke hdd kita tanpa discan terlebih dahulu oleh antivirus, dan karena autorun yang lupa dimatikan.dan cara menyelamatkan hd yang telah terinveksi adalah dengan cara mengscannya dengan antivirus yang telah terupdate signaturenya. dan jika antivirus juga telah terinveksi dan tidak dapat membaca virus lagi salah satu cara adalah install ulang kembali komputer anda. Tapi jika anda merasa ada data penting yang harus anda format adalah bagian drive C:\ nya saja, setelah itu matikan autorun anda, install antivirus dan segera diupdate saat itu juga, jika anda tidak memiliki koneksi untuk mengupdate download signaturenya digoogle dan paste di antivirus anda contoh ansav-->download dulu data dbs.anv nya dan paste di directory ansav (C:\program files\ansav) dan jangan pernah mengotak-atik drive yang terinfeksi sebelum discan terlebih dahulu oleh antivirus

- Partisi pada harddisk hilang atau terhapus
  Anda dapat mengeceknya dengan mengklik kanan pada my computer->pilih manage->disk management dan lihat apakah partisi pada komputer anda berkurang atau tidak. jika ada partisi yang bertanda unlocated space berarti partisi itu sedang tidak digunakan (spacenya tidak terpakai pada drive manapun dan jika diproperties pada drive" yang ada dan keterangan kapasitas pada harddisk pasti berbeda) dan cara menanganinya adalah klik kanan pada samping drive yang beretanda unlockated space dan klik extended lalu next dan ok. atau dengan membuat partisi tersebut sebagai partisi baru.

- Harddisk tidak terdeteksi
  Kemungkinan penyabab terjadinya harddisk tidak terdeteksi adalah karena kabel power supply atau kabel IDE/SATAnya yang rusak/ belum terpasang dengan erat, atau mingkin juga karena harddisknya memang benar-benar rusak. cara mengatasinya adalah dengan memeriksa apakah kabel-kabel tersebut sudah terpasang dengan erat atau belum, jika sudah dan masih belum terbaca cobalah dengan mengganti kabelnya, dan jika masih belum terbaca juga cium bau harddisknya apakah ada bau gosong atau tidak dan ingat-ingat lagi kejadian sebelum hardisk anda rusak mungkin dikarenakan oleh padamnya listrik secara tiba-tiba atau karena harddisk terbentur dengan keras dan cara ke-3 adalah dengan mengganti board/papan pcb yang berada di harddisk anda dengan papan yang sama dan cara ini adalah cara yang lumayan susah karena jarang ada yang menjual papan pcb tersebut. dan cara terakhir adalah dengan membeli harddisk baru.

- Harddisk lambat mengkases file atau data
   Jika terjadi kelambatan dalam mengakses file mungkin dikarenakan program yang terinstall terlalu banyak, atau file diharddisk yang terlalu banyak dan terhambur. cara mengatasi masalah ini adalah dengan meng-defrag aatu mengatur file-file yang berada pada harddisk dengan mengklik kanan pada my computer->pilih manage->diskdefragmenter dan klik defrag. atau dengan menggunaka program seperti tune-up utilities untuk mengdefrag agar dapat meliat bagian" yang perlu didefrag

- Harddisk Badsector
  Hal ini dapat terjadi akibat harddisk terbentur dengan keras, atau karena komputer mati mendadak akibat padamnya listrik dan hal tersebut menyebabkan platter(lempengan baja) yang ada pada hard disk tergores oleh head (pembaca/penulis data) dengan meninggalkan goresan yang lumayan parah. akibat dari bad sector adalah komputer akan hank, file-file corrupt bermunculan, restart sewaktu". cara menanganinya adalah :
    1. Menggunakan software yang khusus untuk memisahkan bad sector karena bad sector tidak dapat                  dihilangkan kecuali dipisah dengan bagian yang masih stabil.
    2. Mengganti harddisk dengan yang baru.


HARDDISK
  Adalah media penyimpan data informasi dan termasuk dalam secondary memory atau external memory dan bersifat non-volatile atau data yang ada didalam harddisk tidak akan hilang apabila listrik mati. Harddisk sendiri terdiri dari beberapa perangkat seperti  pada gambar dibawah ini

 













Bentuk spesifik penyusun harddisk :













Bahan Pembuat Hardisk 
hd10.jpg 


Saat ini hd dibuat dengan teknologi material media magnetik disebut thin film.Lebih rapat, masa pakainya, kecil, ringan dari bahan oxide 










Kecepatan Putar Disk 
 
  Kecepatan putar pada jaman awal sekitar 3600RPM. Dengan semakin berkembangnya teknologi, kecepatan putar ditingkatkan menjadi 4500RPM dan 5400RPM. Karena kebutuhan media penyimpan yang mempunyai kemampuan tinggi dibuatlah dengan kecepatan 7200RPM yang digunakan pada harddisk SCSI.
 Berikut tabel kecepatan harddisk yang diaplikasikan pada berbagai jenis interface yang berberda :
hd3.jpg

Teknologi Harddisk

1. Teknologi RAID
Teknologi RAID (REDUNDANT ARRAYS OF INEXPENSIVE DISKS)
RAID merupakan salah satu solusi dari banyak solusi alternatif terhadap masalah yang sering terjadi pada sistem mikrokomputer yaitu masalah “I/O bottleneck”. David A.Patterson membuat sebuah paper yang berjudul “A case for RAID” dan diserahkan Desember 1987. Paper ini menjelaskan secara rinci mengenai RAID. RAID merupakan kumpulan harddisk dimana semua harddisk tersebut dikendalikan oleh sebuah device driver saja. Dengan melakukan pengelompokkan itu dan memakain teknik untuk megnatur data maka didapat kinerja yang yang lebih bila dibandingkan hanya dengan satu buah harddisk saja. Kelebihan RAID yang lain adalah memulihkan data pada drive lain yang mengalami kerusakan. Caranya ialah RAID menyimpan check byte yang berisi “sum” data pada drive lain dan pada posisi yang sama pula.
Penggunaan check byte akan memakan sejumlah ruangan memori pada harddisk setara dengan total kapasitas harddisknya. Tapi dengan RAID, maka sistem check byte ini menyediakan operasi penyelamanat data failure secara jauh lebih murah daripada jika memakai teknik mirrorring. Jika teknik mirorring membutuhkan setengan dari sekumpulan harddisk yang terpasang untuk menyimpan check byte maka RAID hanya membutuhkan 1 drive saja. Artinya makin besar jumlah drive pada RAID makin murah pula biaya untuk check byte itu.
LEVEL PADA RAID
Ada 5 level pada RAID, mulai dari RAID 1 hingga RAID 5. Penomoran ini semata-mata hanyalah menunjukkan perbedaan metoda yang dipakai untuk memproteksi data harddisk dan tidak ada hubunggannya dengan tingkat kecepatan maupun kualitas. Tiap level RAID didesain khusus untuk aplikasi khusus. Pemilihan RAID yang tepat untuk server ditentukan berdasarkan cara memakai jaringan.
RAID level 1
RAID 1 identik dengan total redundansi dimana 2 harddisk yang masing-masing samakapasitasnya menyalin isi (mirorring) data disk satu sama lainnya. Yang satu secara otomatis dan secara terus menerus melakukan back-up terhadap yang lainnya. Operasi dialihkan ke salah satu dari drive tunggal yang normal bila yang lainnya rusak.
RAID 1 didesain untuk menangani data yang teramat penting (bernilai amat mahal/sulit diganti bila hilang). Konsep kerja ini menyebabkan kapasitas total harddisk akan berkurang setengahnya walau tidak mempengaruhi performance keseluruhan. Kontroller RAID 1 yang lebih canggih biasanya mampu mengirimkan data sebanyak 2 kali lipat dengan cara membaca sektor-sektor yang bersangkutan dari 2 drive secara serentak.
RAID level 2
Cara kerjanya adalah dengan memisahkan masing-masing bit dari byte/blok data pada drive yang terpisah dan menambahkannya pada beberapa drive lainnya untuk pemeriksaan kesalahan. Misalnya RAID level 2 akan menyimpan sebuah 16 bit digital secara satu per satu bit pada 16 drive dengan 5 drive ditambahkan untuk dicadangkan pada proses pemeriksaan kesalahan. Dari seluruh total kapasitas disk, sebanyak 37,5 % digunakan untuk byte pemeriksaan kesalahan data.
RAID level 2 tidak cocok digunakan untuk menyimpan file data dengan ukuran yang kecil. Keuntungan penggunaan RAID Level 2 adalah kecepatan transfer data yang tinggi. Hal ini didapat karena drive mengirimkan data secara paralel. Setiap kesalahan yang terjadi akan dikoreksi tanpa menimbulkan waktu tunda sedikitpun karena kontrolernya dapat memanfaatan informasi yang ada tanpa perlu membaca ulang drive lagi.
RAID level 3
RAID level 3 memanfaat prinsip pendeteksian kesalahan bukan mengkoreksi kesalahan. Pendeteksian kesalahan dilakukan dengan pemrosesan pemeriksaan paritas. Saat error terdeteksi oleh kontroler maka RAID akan membaca ulang data pada drive untuk menyelesaikan masalah error tersebut. Artinya seluruh piringan disk pada RAID akan berputar lebih banyak dari biasanya. RAID 3 biasanya digunakan pada Superkomputer.
RAID level 4
RAID level 4 bekerja pada level sektor bukannya level bit. Sebuah file pada RAID 4 akan dipecah menjadi beberapa sektor dimana setiap sektorna akan disebarkan pada semua drive. Lalu nantinya sektor itu akan dibaca secara serial. Pertama dari drive ke 1,lalu ke 3 , dst.
Untuk pendeteksian kesalahan RAID 4 menambahkan sebuah drive paritas dan kontroler RAID 4 dapat memperbaiki performancenya dengan teknik data striping. Dua atau lebih sektor dari drive yang berlainan dapat dibaca secara serentak lalu disimpan pada RAM berkecepatan tinggi dan secara berurutan akan dikirimkan ke user dengan kecepatan tinggi.
Operasi penulisan lebih lamban dari operasi pembacaan. Hal ini dikarenakan RAID 4 memakai teknologi baca setelah tulis. Artinya setelah data dituliskan ke disk lalu dilakukan pembacaan untuk menentukan paritas kemudian data paritas tersebut dituliskan ke drive parity.
RAID level 5
RAID 5 melenyapkan drive parity yang ada pada RAID 4. Informasi pemeriksaan paritas ditambahkan sebagai sektor biasa yang menjelajahi seluruh disk pada RAID persis sepeti halnya data biasa lainnya. Keuntungannya adalah kontroler RAID 5 mampu menyediakan kempuan data striping dan elevator seeking.

2. HAS (Host Attached Storage)
   Adalah penyimpanan diakses melalui I/ O port. Port ini menggunakan beberapa teknologi yang selalu dikembangkan. hingga saat ini port terakhir yang digunakan adalah SATA. dari sebelum nya IDE dan ATA.

3. NAS (Network Attached Storage)
  Adalah tingkat penyimpanan file data komputer yang terhubung ke jaringan komputer yang menyediakan akses data kepada client. Pada 2010 perangkat NAS yang mendapatkan popularitas, sebagai metode untuk file sharing antara beberapa komputer manfaat Potensi jaringan-attached storage, dibandingkan. Ke file server, termasuk akses data yang lebih cepat, administrasi lebih mudah, dan konfigurasi sederhana .
NAS sistem jaringan peralatan yang mengandung satu atau lebih hard drive, sering disusun menjadi logis, wadah penyimpanan berlebihan atau array RAID. Network-attached storage menghapus tanggung jawab melayani file dari server lain pada jaringan. Mereka biasanya menyediakan akses ke file menggunakan protokol jaringan file sharing seperti NFS, SMB / CIFS, atau AFP.


source:
http://www.google.com /
http://wikipedia.com/
http://sixdec.wordpress.com/2010/12/12/teknologi-harddisk/
http://dedenthea.wordpress.com/2007/08/14/mengenal-teknologi-hard-disk/

0 komentar:

Posting Komentar